10 Jenis Usaha Yang Kerap Stabil

Pada New normal banyak sekali merubah kegiatan maupun prilaku masyarakat. Gaya hidup juga mulai bergeser, trend masyarakat juga jauh banyak perubahan. Banyak sekali orang mulai melirik kegiatan yang mudah dikerjakan sendiri atau self employ, seperti dilingkungan rumah. Pergeseran ini disebabkan akibat dari pandemi yang begitu panjang yang menjadikan orang-orang sulit untuk berinteaksi secara tatap muka dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk komunikasi secara virtual.

Namun di masa pandemi ini atau era new normal, disamping ada yang usahanya menjadi turun drastis akibat tak ada pembeli secara konvensional, tapi ada juga malah usaha atau bisnis yang berkembang pesat. Mengambil kesempatan dari kondisi sekarang banyak bisnis online yang sekarang dilirik dan dijalankan masyarakat, terutama mayoritas kaum melineal.

Dengan adanya pergeseran perilaku penduduk selama menjalani physical distancing sebab Covid-19, ini bantu-membantu membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku bisnis. Terutama bila kau baru merintis atau memulai kembali bisnismu.Selama new normal pasti akan ada beberapa sikap penduduk yang ikut berubah alasannya mesti bisa beradaptasi dengan suasana yang ada. Dengan hadirnya baik perilaku hingga pola hidup gres ini artinya ada potensi perjuangan gres yang bisa dicoba.Di tahap new wajar ini, pelaku bisnis perlu mencari taktik baru. Hal ini karena sikap pelanggan atau mangsa pasar juga mengalami pergeseran. Berdasarkan beberapa sumber , berikut ini usaha yang mempunyai potensi bagus bila dijalankan di masa pandemi Covid-19.

Apa Potensi Usaha di Era New Normal?

1. Menjadi Developer atau Pengembang Software

Fase new wajar ini tidak mengharuskan semua orang melakukan kegiatan di luar rumah. Para karyawan yang masih mampu melakukan tanggung jawabnya dari rumah tetap menerapkan WFH (Work From Home). Seperti instansi pendidikan juga masih menjalankan kegiatan mencar ilmu mengajar dari rumah.

Pemerintah juga masih menghimbau untuk masyarakat yang tidak ada kebutuhan penting, seharusnya tetap berada di rumah. Pada risikonya, keadaan ini menuntut masyarakat melaksanakan beberapa kegiatan secara online. Dari sini, pembisnis dapat menciptakan software yang membuat lebih mudah orang dalam melakukan segala aktifitas.

Manfaatkan kesanggupan dalam bidang pertumbuhan teknologi. Ajukan penawaran kolaborasi dengan perusahan-perusahan untuk membuatkan perangkat atau aplikasi yang membuat lebih mudah kinerja para karyawan selama pandemi. Seperti contohnya, software ketidakhadiran online, pemantauan proges kerja secara online dan masih banyak lagi.

2. Buka Workshop atau Jadi Mentor Finansial

Hal ini bekerjsama sudah tidak asing lagi, karena sekarang pun banyak akun media sosial atau media yang menyediakan konten edukasi finansial yang gampang dicerna oleh audience-nya. Mulai dari cara mengontrol keuangan, dana darurat, hingga kiat investasi.

Tapi dengan pergeseran perilaku orang yang akan semakin hati-hati dalam menertibkan keuangan, bisnis coaching seputar finansial pastinya akan makin diminati. Jadi untuk kamu yang memang memiliki latar belakang ilmu yang cocok, tidak ada salahnya mencoba merintis jenis bisnis mirip ini.

3. Menjual Alat Kesehatan atau Protection

Sejak kedatangan pandemi corona, salah satu panik penduduk adalah tertular virus tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat berupaya melindungi dirinya dengan berbagai alat.

Salah satu alat pelindung diri yang kini mulai dipasarkan adalah alat pelindung wajah (faceshield). Produk itu dijual di marketplace dengan banyak sekali nama, mulai dari helm anti corona hingga helm anti droplet. Faceshield itu dijual dengan harga bervariasi, mulai dari ribuan hingga puluh ribuan Rupiah. Produk itu dijual untuk segala umur.

Selain faceshield, produk pelindung diri lain yang sudah terlebih dahulu terkenal adalah masker. Seiring kelangkaan masker medis pada awal penyebaran corona di Jawa, para pelaku usaha memproduksi masker kain.

Masker kain tidak hanya diproduksi oleh pabrik besar melainkan juga diproduksi oleh perjuangan kecil menengah (UKM). Produk ini banyak dipasarkan oleh para reseller di marketplace atau media sosial.

4. Menjual Minuman Herbal

Produk lain yang banyak dipasarkan sesudah kehadiran virus corona ialah minuman kesehatan mirip jamu atau empon-empon. Popularitas minuman ini kian meningkat sesudah

Sebelum pandemi timbul, ungkapan empon-empon jarang disebut. Namun, kini produk itu dipasarkan oleh para pelaku usaha dalam bentuk serbuk , minuman atau materi baku.

Produk ini dipasarkan dengan tagline “minuman anti-corona”. Sejumlah pedagang di marketplace telah memasarkan produk ini hingga laris ratusan hingga ribuan bungkus. Secara perlahan, masyarakat mulai menimbang-nimbang gaya hidup yang lebih sehat dan imun kepada virus.

5. Menjual Produk Kecantilan dengan Brand Sendiri

Bagi sebagian besar orang, merawat serta menjaga kebersihan tubuh menjadi salah satu hal yang wajib dikerjakan kapan saja dan dimana saja. Namun, alasannya adalah pandemi virus Covid-19 kemarin, banyak orang yang tidak dapat melakukan perawatan ke salon.

Oleh alasannya itu, bagi kau yang mempunyai bisnis salon, bisa memanfaatkan peluang yang satu ini untuk menyediakan dan menjual produk-produk salon ke dalam bentuk kemasan. Sehingga, bisa dipakai oleh banyak orang di rumah untuk perawatan diri.

6. Menjual Sayur dan Buah secara Online

Ide bisnis ketika new wajar yang terakhir ialah menjual sayur dan buah online. Pasalnya, di masa pandemi virus Covid-19 dan new wajar ajakan akan sayur dan buah online meningkat dari umumnya.

Hal tersebut dikarenakan , banyak dari penduduk yang belum berani pergi ke swalayan ataupun daerah ramai yang lain untuk berbelanja buah dan sayur. Namun di segi lain, penduduk juga memerlukan buah dan sayur selaku panganan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Maka dari itu, membeli sayur dan buah secara online menjadi salah satu cara yang bisa kau lakukan tanpa harus pergi ke kawasan-daerah ramai. Dengan begitu, ide bisnis sayur dan buah online ini bisa kamu coba.

7. Jadi Mentor di Dunia Digital

Meningkatnya angka pengangguran alasannya Covid-19, menginspirasi orang untuk menjajal pola gres dalam berkarier. Yang tadinya kerja di kantoran, mungkin berpikir untuk mulai bangun perjuangan sendiri.

Hal ini bisa dimanfaatkan untuk bikin training kewirausahaan bagi mereka yang ingin banting stir. Pelatihannya bisa dimulai dari platform digital dulu, mirip YouTube atau media sosial lainnya, sebab kemungkinan kita diperbolehkan berkumpul di satu ruangan itu masih dalam waktu yang lama.

8. Menyibukkan Diri

Banyaknya meluangkan waktu di rumah tanpa sadar mendorong kita untuk merapikan atau merenovasi rumah. Bukan cuma untuk menghiasi rumah, namun impian untuk bisa mereparasi piranti rumah sendiri tanpa memakai jasa tukang akan menjadi terealisasi.

Selama pandemi Covid-19 ini, banyaknya orang yang mencari cara untuk reparasi dan renovasi di internet meningkat 140 persen. Jadi sangat memungkinkan kalau bisnis yang menyediakan kebutuhan untuk renovasi akan meningkat permintaannya bahkan sesudah new normal di Indonesia berlangsung.

9. Memebrikan Jasa Layanan Salon ke Rumah Customer

Selama menjalankan WFH, banyak yang penampilannya terabaikan alasannya tidak dapat mendatangi salon. Akhirnya, bereksperimen memangkas atau mewarnai rambut sendiri. Hasilnya pastinya jauh dari sempurna, justru rambut malah makin rusak dan memperburuk penampilan.

Bagi pengusaha salon, kondisi ini mampu dijadikan potensi usaha. Memberikan pelayanan potong rambut atau perawatan keayuan yang lain dari rumah ke rumah. Rilekasai mirip SPA atau pijat sungguh diharapkan, terutama para wanita yang bekerja extra dari mengorganisir rumah tangga hingga menyelesaikan pekerjaan kantor.

10. Usaha Jualan Frozen Food

Bisnis frozen food ketika ini tengah populer digeluti penduduk, sebab gampang dijalankan bisnis rumahan ini mampu dan menuai laba yang menakjubkan.

Pada zaman yang modern mirip ketika ini, masakan cepat saji seperti frozen food memang menjadi kesukaan siapa pun. Frozen food juga banyak diseleksi para ibu selaku ide bekal untuk anak-anaknya, sebab cepat dan mudah untuk diolah.

Rama

Rama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *