Tips Agar Anak Tidak Lagi Manja

Menanggulangi Sifat Manja Anak – Pola latih orang tua di rumah memilih kemandirian anak. Anak usia 2-3 tahun sebenarnya sudah bisa dilatih berdikari. Namun tak sedikit balita yang sudah biasa melaksanakan sesuatu dengan sumbangan atau “intervensi” pengasuh dan orang tua.

Anak selalu dilayani kebutuhannya. Kalau sudah begini, jangan heran jikalau anak sulit berdikari alasannya terlanjur serba dilayani. Tapi hening saja, Anda masih bisa mengubah pola yang telah terbentuk itu. Berikut cara mengubahnya :

1. Kompak

Ajak bicara anak dan orang-orang di lingkungan sekitar, yaitu kakek, nenek dan pengasuhnya. Tujuannya semoga terjadi persamaan perlakuan terhadap anak sehingga apa yang menjadi target tercapai. Semua mesti di bawah satu komando, yakni orangtua, bagaimana tata cara yang hendak ditempuh dalam memandirikan anak.

2. Bersabar

Selanjutnya, mulai terapkan program memandirikan anak. Hindari murka bila anak “usang” melaksanakan sesuatu. Ingat, segala sesuatu butuh proses.

3. Komunikasi

Sampaikan apa yang menjadi impian orangtua. Katakan saja, misalnya “Kakak sudah besar. Kemudian, mulai sekarang Kakak bisa mandi sendiri, ya.” Berikan aba-aba dengan nada datar dan pendek, juga tidak cepat alasannya rentang perhatian anak yang masih singkat. Seperti, “Ya , kini buka sepatunya, kemudian kaus kakinya, ya. Simpan di rak sepatu.” Bisa juga dengan kalimat, “Ayo siapa yang paling cepat menggunakan sepatu, Ayah atau Kakak?”

4. Konsisten

Bila anak bosan, merasa tidak mampu, merasa dipaksa, maka akan gagal program Anda untuk melatih anak mandiri. Katakan kepadanya, “Semua ini keperluan kamu. Kalau kau tidak mau makan sendiri, nanti merasa lapar.” Makanya, tetap berikan pemberian, bukan pertolongan.

5. Apresiasi

Ketika anak sukses mencapai sebuah sasaran kemandirian, berikan reward yang membuat anak merasa bangga dengan dirinya. Anak akan merasa percaya diri dan meyakini bahwa ia bisa melaksanakan sendiri. Penting dikenang, meminta anak melaksanakan sesuatu bukan berarti Anda tak sayang atau tak mau memerhatikan anak. Orang lain mungkin saja menilai Anda selaku “Ratu atau Raja Tega”, biarkan saja.

Toh, Anda melakukannya tanpa kekerasan, bahaya, atau eksekusi. Prinsipnya, Anda ingin mengganti paradigma senantiasa dibantu dan diladeni ini. Yang juga perlu dikenang, persaingan di masa masa depan sangat ketat. Kalau anak tak bisa berdiri diatas kaki sendiri sejak dini, ia tak siap menghadapinya.

Normila

Normila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *